Ada permulaan, ada pula sebuah akhir. Apakah ending tersebut akan berakhir bahagia atau tidak, tergantung bagaimana kita mengambil sebuah pelajaran tersebut.
Hampir 2 tahun “kapal” Animha berjalan, masih umur yang sangat pendek tapi nampaknya nahkoda dalam kapal tersebut tidak mampu untuk melanjutkan perjalanannya. Ia harus istirahat, untuk merenung dalam menentukan tujuan ataupun mengganti “kapal” tersebut.
Kapal yang berangkat dari awal hanya sekedar jalan, tanpa di sertai sebuah “peta” serta “amunisi” yang cukup. Namun dalam perjalanannya, kapal tersebut bertemu dengan banyak penumpang yang bahkan menjadi teman akrab, tak ada batasan dan tak ada ruang. Semua bebas membaur menjadi satu yang menjadikan memori yang begitu indah untuk di kenang dan di ambil sebuah pelajaran.
Beribu terima kasih untuk semua penumpang yang pernah singgah dan memberi pengalaman-pengalaman mereka sendiri, menyenangkan sekali.
Dan untuk semua yang belum sempat hadir, di lain waktu di tempat yang lain masih banyak kesempatan kok.
Saya sebagai kuli-barista-admin-tukang masak-pemilik Animha Coffeeshop mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan semua, mau yang suka kopi susu, tubruk, atau kopi filter semua sama saja kok. Toh pada intinya bahan bakunya ialah kopi , eh ia non kopi juga ada ding.
Beli bahan baku sendiri, nyuci gelas sendiri, bikin resep sendiri, semua serba sendiri. Tapi justru di sini serunya, banyak sekali pelajaran yg bisa di ambil. Apalagi ketika ngobrol dengan pelanggan, beuh mantap.
Sekian ala-ala prosa yang ngawur, Animha Coffeeshop pamit (padahal sudah dari Januari 2021)
Dan buat rekan-rekan yang sudah banyak membantu, dari pelanggan jadi teman, dari komunitas, dari kocheng (dewi), dan dari mana-mana yang saya sempat kenal tapi lupa namanya.
Terima Kasih.
Sampai Jumpa di lain waktu!
