I Found You — Animha Coffeeshop (1/3)

Saputra
4 min readNov 7, 2021

--

Tidak pernah terpikirkan bahwa bisa memulai sebuah bisnis dengan mendapatkan pelajaran yang luar biasa.
Berbekal modal nekat dan motivasi dari Youtube saat itu 2 tahun lalu membuat diri ini memberanikan diri untuk memulai usaha kopi.

Berhubung sudah lama tidak menulis, saya akan mencoba untuk membagi cerita “I Found You” menjadi 3 bagian. Tujuan menulis cerita ini utk apa?
Tidak ada, hanya ingin berbagi memori-memori penting yang sepatutnya untuk di kenang dan di jadikan sebagai pembelajaran. Barangkali di masa depan kita akan kembali berhubungan dengan sesuatu yang sudah kita kerjakan bukan ?

Agustus 2018
Pertama kali saya membuka usaha kedai kopi bernama “Animha Coffeeshop” , nama Animha sendiri sebenarnya berasal dari tempat di mana saya “lahir” dan besar di sana, sebuah tempat di ujung timur Indonesia bagian selatan, di kenal juga sebagai “Kota Rusa”. Tempat tersebut ialah kota Merauke, Papua. Di sebut sebagai Bumi Anim Ha yang berarti manusia sejati, klasik sekali bukan?

Saat itu saya masih berfikir sangat ideal dengan apa yang saya idam-idamkan, yakni menjalankan hobi saya sembari membuka usaha dengan bisa bercengkrama, berdiskusi, bertukar pikiran dengan pelanggan. Ya, impian-impian kecil itu masih membara saat itu, di tambah lagi mempunyai keinginan untuk membantu warga sekitar dengan membuka lapangan pekerjaan, pikirku saat itu pasti mudah (namanya juga impian)

Kenyataannya bahwa membuka usaha tidak serta merta menyenangkan seperti ala-ala motivator. “Kamu harus jadi bos sendiri” “Kamu bisa kerja sesuka hati” dan sebagainya. Di sini saya banyak belajar bahwa mental dan modal merupakan pondasi utama dalam berbisnis. Kecuali jika kamu menganggap bisnis ini sebagai pekerjaan sampingan dimana hanya menghabiskan waktu itu akan lain ceritanya.

..

Saya mencoba membuka kedai kopi di halaman rumah, lokasinya saat itu agak kebelakang. Sehingga penanda masuk agak kedalam yang mengakibatkan atensi orang untuk melihat menjadi minim.
Namanya juga usaha, hal-hal semacam itu menjadi nomor sekian. Karena masih mikirin produk, bahan baku serta menemukan formula yang tepat.
Kesalahan saya di awal ialah saya tidak memakai jasa profesional (konsultant) untuk membimbing dan mengarahkan saya, simpelnya tentu karena keterbatasan modal dan juga keterbatasan relasi yang berhubungan dengan dunia kopi. Alhasil semua yang saya lakukan berdasarkan informasi youtube serta jelajahi media sosial untuk mendapatkan informasi yang saya tidak ketahui.

Begitu banyak hal yang tidak saya ketahui seperti susu apa yang harus di pakai, apa bedanya UHT dan Pasteurisasi, Sirup yang bagus seperti apa, biji kopi robusta atau arabica dan lain lain.
Sampai-sampai dalam membuat menu kopi susu saja saya sampai eksperimen dengan 8 sampel, semuanya dari biji kopi yang berbeda, susu yang berbeda, takaran yang berbeda.Dalam sehari rata-rata saya pernah menghabiskan 3 gelas kopi susu (tentunya rasanya masih acak adul. wkwk) rasanya seperti sinting, langsung beberapa hari mual dengan yang berbau kopi. haha

Layout tempat jualan saya yang terbaru di area garasi mobil, sebelumnya di garasi satunya yang khusus tempat motor. Sehingga setiap malam saya harus menggeser meja saya untuk bisa jualan, kalau mau tutup ya meja di pepetkan untuk bisa masuk mobil. Pernah suatu ketika mungkin karena buru-buru saat geser meja, alat Rockpresso saya jatuh dan menghantam meja kaca saya dan Grinder Mazzer yang harganya mehong juga hampir jatuh (ini yang bikin jantungan). Alhasil bengong dah tuh beberapa detik sembari menghela napas… Untung cuman kaca!

--

--